Harap :’)

Ketika sebuah rasa terasa salah. Apa yang pernah ku rasa kufikir salah. Belakangan aku tau apapun yang terasa itu tak pernah salah. Karena dia telah diterjemahkan dengan baik di dalam benak kita hingga akhirnya terasa. Aku terkadang takut untuk merasa demikian, aku takut sedemikian salah sehingga aku tidak pantas untuk mendapatkan balasan dari apa yang aku rasa. Aku hanya sosok yang gagal untuk mengaplikasikan rasaku ke dalam dunia nyata. Aku gagal segagalnya aku mempertahankan rasa yang sebenarnya ada pada aku. Tapi siapa yang salah? Aku? Diriku? Hatiku? Rasaku? Salah kalau aku berfikir kamu telah sentuh hati ini begitu tersentuhnya hingga aku jatuh cinta? Salah kalau aku merasa kamu telah membuat hatiku bahagia, sebahagianya hingga aku rasakan cinta? Kenapa aku yang dibiarkan sedemikian menjadi rumit padahal aku tidak mengerti mengapa aku dianugerah suatu perasaan untuk kamu, yang akhirnya ku pendam sedemikian rupa hingga bertahan disini. Bertahan memperhatikanmu sedalam perasaan yang aku simpan diam – diam. Ya aku mencintaimu dalam harap. Seberharapnya aku bahwa ini tidak salah. Dalam hening, sehening aku yang tau sayangmu bukan untukku.

Thanks for sosok ‘aku’ yang menitipkan isi hatinya disini.  

Tinggalkan komentar